Apalagi melawan orang yang sok pintar,
Jangan kau lawan dia dengan argumen-argumen logis
Itu hanya akan membuatnya angkuh secara tragis
Jangan kau lawan dia dengan argumen-argumen logis
Itu hanya akan membuatnya angkuh secara tragis
Cukup saja kau lawan dia dengan serang afeksi
Pujilah dia terus, serang perasaannya, biar dia melayang
Biarkan dia terus beraksi
Yakinlah, pada satu titik dia akan sadar, dan kau pun menang
Pujilah dia terus, serang perasaannya, biar dia melayang
Biarkan dia terus beraksi
Yakinlah, pada satu titik dia akan sadar, dan kau pun menang
Kau menang, bukan karena dia kalah
Kau menang karena dia telah sadar bahwa dia salah
Jangan tertawakan dia kalau dia telah sadar
Justru rangkullah dia karena kau telah ajarkan dia yang benar
Kau menang karena dia telah sadar bahwa dia salah
Jangan tertawakan dia kalau dia telah sadar
Justru rangkullah dia karena kau telah ajarkan dia yang benar
Selamat mencoba!
(Terinspirasi dari Seminar Dies Natalis XXIV The Sanata Dharma University School of Theology-The Wedabhakti Faculty of Theology [FTW] Yogyakarta – Jumat, 2 November 2018)
Yogyakarta, 4 November 2018
Todi Manek, CMF
Todi Manek, CMF

Komentar
Posting Komentar