Amnesiakah kamu kalau dulu aku menolakmu berkali-kali? Rupanya kamu mau menguji kesabaran dan kesetiaanku. Kata orang: perempuan biasanya suka menguji kesetiaan pasangannya dengan aneka cara. Jadi, apakah ini saat ujian darimu bagiku?
Sayang, cukuplah bermain-main dan janganlah terpengaruh dengan pola pikir kebanyakan orang. Jangan ikut arus kerumunan para pencemburu dan gerombolan para bujangan modern yang hanya sibuk untuk menguji cinta seseorang, karena cintaku padamu bukan sebuah hasil ujian. Cintaku kepadamu adalah sebuah hasil keputusan.
Hasil ujian biasanya kamu dapatkan pada saat terakhir, sedangkan hasil keputusan selalu kamu dapatkan pada awal. Aku mencintaimu hingga detik ini karena aku telah memutuskan untuk senantiasa mencintaimu hingga akhir hayatku. Telah aku putuskan: dalam suka dan duka, dalam untung dan malang, dalam sehat dan sakit, aku akan selalu ada untukmu. Aku akan selalu mencintaimu. Bukankah semua itu sedang kubuktikan selama ini? Karena itu, tak perlu lagi kamu bersandiwara untuk dilihat orang dengan berpura-pura menguji kesetiaan cintaku padamu.
Sayang, cinta setiap pasangan itu unik. Jangan kamu terpengaruh dengan kata kebanyakan orang. Semua itu hanya akan membuat kamu frustrasi. Mendekatlah segera, mari kita rajut cinta kita berdua dengan cara kita sendiri. Percayalah semuanya akan baik-baik saja, karena aku telah memutuskan untuk mencintaimu. Aku siap menanggung setiap konsekuensi dari keputusanku untuk mencintaimu. Sekalipun nyawa taruhannya, aku rela mati untukmu.
Sayang, dikaulah batang otakku. Tanpa dikau, aku pun tiada. Mendekatlah segera, kita belum terlambat, mari kita mulai sekali lagi.
Tawangmangu, 5 Agustus 2018
Salam Hangat Dariku,
Metodius Manek, CMF
Komentar
Posting Komentar