Aku selalu punya niat untuk berbuat baik, tetapi nyatanya aku masih saja melakukan hal-hal yang tidak baik. Aku sudah berusaha untuk melakukan hal-hal baik yang menjadi komitmenku untuk menjadi lebih baik lagi. Namun, semua usahaku tampak sia-sia. Niatku tinggal mimpi, juga usahaku menjadi hampa. “Aku kecewa dengan diriku. Mengapa aku selalu melakukan kesalahan dan dosa yang sama?” Dalam diam aku menyibak jawab. Kuharap ada seuntai kata yang mengakhiri tanyaku. Kubuka lembar demi lembar Buku Kehidupan. Kutemukan di sana berbait-bait jawaban atas resahku. Kubaca berkali-kali. Kurenung dalam sunyi agung. Kubiarkan diriku hanyut dalam kata. Kupasrahkan kata-kata itu menyapaku. Kutatap Kisah Kejadian! Kata-kata di lembaran itu terdengar berirama mengalir. Kubaca berkali-kali hingga aku tak mampu membacanya lagi. Kutatap terus kata-kata itu hingga kata-kata itu menatapku. Tatapannya begitu tajam sehingga aku tak mampu menatapnya lagi. Berkali-kali kucoba alihkan pandanganku....
Ringkasan Homili Paus Fransiskus pada Misa Krisma 2014 (Hari Kamis Putih, 17 April 2014) Diringkas oleh Todi Manek, CMF Judul homili ini menggambarkan isi yang mau ditunjukkan Paus Fransiskus kepada para imam dan umat yang hadir dalam Misa Krisma tahun 2014 ini. Paus Fransiskus mengatakan bahwa imam diurapi Allah dalam Kristus dengan miyak kegembiraan ( the oil of gladness ), sehingga kegembiraan ini tidak hanya bagi imam yang diurapi, tetapi juga sekaligus bagi umat yang dilayani. Oleh karena imam diurapi dengan minyak kegembiraan, dia pun harus mengurapi orang lain dengan minyak kegembiraan. Inilah sukacita bagi seorang imam yang sangat berharga karena bersumber dari cinta Allah, sehingga setiap imam harus berseru seperti Bunda Maria: Saya seorang imam karena Dia telah memperhatikan kerendahanku ( bdk . Luk 1:48). Paus Fransiskus mengatakan bahwa ada tiga gambaran signifikan sukacita seorang imam, yaitu sukacita yang mengurapi para imam , sukacita yang kekal...