Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Andalkan Kekuatan Roh Allah

Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah para tukang bekerja. Jikalau bukan Tuhan yang memberi hasil panen, sia-sialah para petani menggarap ladang. Jikalau bukan Tuhan yang memberi pengetahuan, sia-sialah pelajar dan mahasiswa belajar. Untuk apa bangun pagi-pagi dan pergi tidur larut malam? *** Tuhan Yesus mengandalkan Roh Kudus dalam seluruh hidup dan karya-Nya. Ternyata DIA sukses. Jika Tuhan Yesus saja mengandalkan kekuatan Roh Allah, apalagi kita manusia biasa ini. Sudah seharusnya kita mengandalkan Tuhan. Dengan demikian, pekerjaan kita tidak sia-sia dan pengetahuan kita tidak menyesatkan. Tidak perlu TERLALU cemas akan hari esok. Bila Tuhan ada di pihak kita, apa atau siapa lagi yang harus ditakuti? Yakinlah bahwa Allah akan mengatur semuanya, asalkan kita tetap tekun dan setia berusaha. Allah telah memulai, DIA-lah juga yang akan menyelesaikan semuanya. Amin. Yogyakarta, 1 September 2015 Salam Hangat dariku, Metodius Manek, ...

Ketika Hasrat Berbicara

Ketika hasrat berbicara gairah hidup membara asa bergelora masa depan pun menjanjikan Biarkan hasrat berbicara...! Ketika hasrat berbicara Keraguan sirna Ketakutan lenyap nyali terpacu kaki pun berlangkah pasti Biarkan, biarkanlah hasrat berbicara...! Ketika hasrat berbicara Raga dicabik Jiwa melayang Harta milik dihambur Istri dan anak pun bisa digadai Masihkah hasrat dibiarkan bicara...???  *** Herodes...Herodes...!!! Bukan anak negeri Juga bukan darah bangsawan Jadi raja karena kong-kali-kong Tega membunuh sang Santo kepala sang Santo harus dipenggal hanya untuk memenuhi hasratnya hanya karena sumpah palsu Sungguh bengis, O pemilik hasrat samudera...!!! *** Selain Sang Putera, tak ada orang yang lahir dari perempuan yang lebih besar daripadanya. Dialah nabi yang menjembatani Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Dialah Santo YOHANES PEMBAPTIS. Semoga sang Santo menjadi teladan untuk kita HA...

Gelisah Hatiku

Sebelum kutahu merangkai kata, hanya ada senyum dan tawa. Memang ada rengek dan tangis, tapi rengek dan tangis itu hanya pengganti untaian kata bahasa ibuku. Orang-orang menyebut aku ‘seorang bayi’. Ketika aku mulai tumbuh, aku dibimbing untuk berpikir dan merasa. Semakin aku beranjak dewasa, banyak hal yang kupikirkan dan kurasakan. Hari kemarin, hari ini, dan hari esok, itulah waktu pergulatanku untuk berpikir dan merasa. Kugulati kemarin dalam kenangan. Hari ini kunikmati dalam rahmat Tuhan. Hari esok kutatap dengan penuh misteri. Seandainya kenangan itu selalu indah, barangkali aku lebih suka memutar mundur waktu. Seandainya  rahmat Tuhan selalu kurasakan hari ini, barangkali aku memilih untuk memperpanjang hari ini. Seandainya hari esok telah tersingkap, barangkali aku ingin meloncat ke masa depan cerah yang penuh bahagia. Namun, semua tidak selalu seperti itu. Hari kemarin tak selalu indah. Rahmat hari ini pun bagai lenyap. Misteri hari esok pun masih terlalu gela...

Doa dan Tangis Seorang Ibu

Cinta dan pengorbanan seorang ibu itu luar biasa bagi anak-anaknya. Ibu siap mengandung anaknya selama 9 bulan 10 hari. Jerih payah dan air mata bahkan ceceran darah mengiringi usaha merawat anak dalam rahimnya. Ibu pun rela menanggung kesakitan saat melahirkan, juga sabar disakiti saat membesarkan anak-anaknya. Namun semua itu selalu dibalut dengan senyum dan tawa. Tak ada orang lain yang lebih tahu betapa menderitanya ia, selain dirinya dan Tuhan. Doa dan tangis seorang ibu memang tidak sia-sia. Doa membuatnya terbuka dan menerima keadaannya, sedangkan tangis membuatnya mampu meluluhlantahkan hati yang keras. Doa dan tangis seorang ibu mencairkan kebekuan hati dan siap menatap masa depan cerah. Santa Monika, ibu kandung Santo Agustinus dari Hippo, menjadi saksi dan model bagi kita HARI INI. Doa tiada henti dan tetasan air matanya mampu membawa anaknya pulang ke pangkuan Allah. Biarkan saya mengutip beberapa kata indah Santa Monika kepada anaknya, Agustinus, unt...

Not One Less

Kalau disuruh memilih, pasti kita memilih yang kita sukai. Kita pun cenderung melakukan apa yang kita sukai. Kita nyaman dengan kesukaan kita. Itu baik. Tapi menjadi masalah bila kita HANYA melakukan apa yang kita sukai. Bisa jadi aktivitas lain sangat penting dan mendesak, tapi itu tidak kita lakukan karena tidak kita sukai. Akibatnya, banyak pekerjaan menumpuk sementara kita enjoy dengan kesukaan kita. HARI INI Tuhan Yesus mengatakan: “Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan” (Mat 23:23). Itu berarti kita harus bertindak secara proporsional dan bijaksana. Buatlah program yang baik, supaya jangan ada kegiatan yang tidak dilakukan. Singkatnya, jangan biarkan ada yang hilang ( Not One Less ). Jika tidak, Tuhan Yesus akan mengecam kita: “Celakalah...!” (Baca Mat 23:23-26). Yogyakarta, 25 Agustus 2015 Salam Hangat dariku, Metodius Manek, CMF