“ Tidak tahan aku melihat anak itu mati ” (Kej 21:16). Demikian kata Hagar, budak Abraham, ketika ia kehabisan air di padang gurun Bersyeba, setelah ia dan anaknya (Ismael) diusir pergi oleh Abraham atas desakan Sara. Tapi Tuhan tak pernah tutup mata. Memang benar ungkapan klasik Jawa: “ Gusti mboten sare ”, Allah tidak tidur. Allah tak tega membiarkan Hagar mati. Allah tak rela Ismael mati kehausan. Itulah sebabnya Allah mengirim malaikat-Nya bagi mereka untuk menunjukkan sumur yang darinya mereka memperoleh air untuk minum. Hagar itu seorang hamba Abraham. Anaknya Ismael pun lahir dari perhambaan itu. Tapi Tuhan tidak memandang hina perhambaannya itu. Sebaliknya, Allah akan membuat Ismael menjadi suatu bangsa yang besar (Kej 21:18) dan selalu menyertai dia sebagai pemanah di padang gurun Paran (Kej 21:20). Semakin banyak bukti dikumpulkan, justru kasus pembunuhan Angeline semakin sulit temukan jalan keluarnya. Tapi kita yaki n: “ Gusti mboten sare .” Senada dengan Hag...
Men on Fire with God's Love