Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Menggugat Tafsiran Biblis Para Eko-Teolog Kristen

Perhatian pada alam semesta sangat tinggi akhir-akhir ini. Para eko-teolog Kristen menafsir ulang kisah penciptaan dalam Kitab Suci (Alkitab) untuk memberi tekanan pada pemeliharaan terhadap alam semesta. Salah satu teks biblis yang ditafsir ulang adalah teks Kejadian 1:26-28, secara khusus kata “Kita” pada ayat 26. Setelah Allah menciptakan semua ciptaan lain, Allah menyatakan rencana-Nya untuk menciptakan manusia: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita …” (Kej 1:26). Menurut para eko-teolog, kata “Kita” merujuk pada Allah dan alam semesta. Akan tetapi, bukankah tafsiran demikian akan memberi identitas pada manusia sebagai gambar dan rupa Allah sekaligus gambar dan rupa alam semesta? Lagi pula, kalau Allah mengajak alam semesta untuk bersama-Nya menciptakan manusia, bukankah akan ada dua pencipta manusia sekaligus, yaitu Allah dan alam semesta? Beberapa pertanyaan tersebut menunjukkan gugatan saya terhadap tafsiran (baru) para eko-teolog atas ka...